Posts Subscribe comment Comments

10 Kiat Perkawinan Awet

1. Bersiaplah untuk berkorban.

Setiap individu yang mengikatkan diri dalam perkawinan mau tak mau harus siap berkorban bagi pasangannya. Kadang dalam masalah kecil saja, dituntut pengorbanan yang besar. Contohnya, Anda baru sampai di pintu rumah dan merasa capek, tapi suami ternyata mengeluh badannya meriang dan minta dikerokin. Tentu niat semula hendak langsung beristirahat harus langsung dikesampingkan. Pengorbanan ini Anda dahulukan karena perhatian pada suami Anda anggap jauh lebih penting daripada rasa capek. Tentu saja pengorbanan semacam ini harus datang dari kedua belah pihak. Bila salah satu bersikap egois, tentu saja dapat menjadi pemicu munculnya perasaan kesal dan diperlakukan tak adil.

2. Tetap punya waktu untuk diri sendiri.

Sangatlah menyenangkan bila Anda memiliki kegiatan atau hobi yang dapat
dilakukan bersama. Tapi jangan lupa, Anda juga perlu melakukan sesuatu
atau berkegiatan sendiri tanpa didampingi pasangan. Punya waktu sendiri
memberi kesempatan Anda untuk berpisah sementara dengan pasangan. Di
saat ini, Anda dapat dengan jernih merefleksikan kembali kehidupan cinta
Anda berdua. Kemudian melakukan koreksi diri tentang hal-hal yang perlu
Anda lakukan untuk meningkatkan kebahagiaan perkawinan dan menghindari
kebosanan karena berduaan terus. Disamping itu, sendirian sejenak dapat
dimanfaatkan untuk mengevaluasi seberapa jauh Anda kangen pada pasangan.
3. Memelihara keintiman dan romantisme.

Suami-istri yang sudah cukup lama berumah tangga kadang kurang peduli
terhadap hal yang satu ini. Tak ada lagi kata-kata pujian, makan malam
bersama, bahkan perhatian pun kerap jadi barang mahal. Padahal kunci
hubungan yang sukses adalah melakukan hal-hal kecil yang berharga bagi
pasangan. Melalui gerak tubuh, kata-kata penuh cinta dan perhatian
kecil, rasa cinta dapat tetap terpelihara. Justru ungkapan emosi yang
positif terhadap pasangan menjadi "tabungan" bagi hubungan emosi mereka.
Jika "rekening" masing-masing sama besarnya, dijamin hubungan akan tetap
berlangsung manis di masa datang. Entah sekadar memberi sekuntum bunga,
mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan
menyusuri tempat-tempat romantis, akan kembali memercikkan rasa cinta
kepada pasangan hidup.
4. Pandai mengatur keuangan keluarga.

Hampir sebagian besar waktu dalam keluarga dewasa ini, khususnya
pasangan suami-istri muda perkotaan, adalah untuk mencari nafkah.
Artinya, faktor ekonomi tak bisa dianggap remeh. Bayangkan, apa yang
bakal terjadi seandainya rumah tangga tak ditopang oleh kondisi
finansial yang memadai. Mengatur ekonomi keluarga secara benar juga akan
memberi rasa aman dan bahagia.

5. Berbagi tugas rumah-tangga dan pengasuhan anak.

Kedua hal ini memberi kesempatan kepada pasangan untuk bekerja sebagai
tim yang solid. Kegiatan membereskan rumah dan mengasuh anak dapat
menjadi sarana mempererat tali perkawinan.

6. Komunikasi jujur dan terbuka.

Komunikasi merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri.
Banyak suami-istri berkurang intensitas komunikasinya karena terlalu
sibuk dengan urusan masing-masing. Padahal bagaimana komunikasi bisa
terjalin mulus bila pasangan sudah tak saling menyapa. Jadi, cobalah
untuk senantiasa menjaga komunikasi dengan pasangan. Luangkan waktu
untuk duduk dan ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari.
Sempatkan untuk meneleponnya atau mengirim SMS romantis. Sapaan "selamat
pagi" atau "selamat malam"
di tempat tidur juga dapat dijadikan ajang berkomunikasi. Intinya,
ciptakan komunikasi sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.

7. Jangan memendam masalah.

Sebenarnya ini merupakan bagian dari komunikasi. Namun pada intinya,
seperti apa pun perasaan Anda dan pasangan, hendaknya selalu
dikomunikasikan. Terutama rasa tidak suka atau yang menyinggung
perasaan. Bila Anda malu atau sungkan karena khawatir mendatangkan
masalah, sebenarnya Anda justru sedang menyimpan bom yang siap meledak
sewaktu-waktu. Rasa marah yang terpendam juga membuat Anda berusaha
menghindari satu sama lain tanpa sebab yang pasti. Jadi, serba enggak
enak, kan ? Makanya akan lebih baik bila setiap kali muncul perasaan
marah atau kesal hendaknya dikemukakan saja agar tidak timbul
kesalahpahaman yang berlarut-larut. Namun kemukakan kekesalan Anda
secara santun dan objektif. Artinya, bila Anda kesal/marah, tunjukkan
bahwa Anda hanya ingin dia mengoreksi kelakuannya dan sama sekali
bukannya membenci dia sebagai pribadi.

8. Sadarilah Anda berdua adalah pribadi yang berbeda.

Ini bukan hanya dalam waktu singkat lo, tapi berlangsung untuk
selamanya. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai
perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tapi juga
ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain.
Pasangan yang gagal dalam perkawinan umumnya menaruh harapan terlalu
tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginan dirinya.
Sementara pasangan yang perkawinannya awet umumnya lantaran menyikapi
perbedaan demi perbedaan dengan bijak. Perbedaan seyogianya tak harus
menghancurkan perkawinan, melainkan justru memperkaya wawasan
masing-masing sambil mencari solusi terbaik dengan selalu
memprioritaskan kebahagiaan perkawinan.

9. Bersikap spontan.

Kebiasaan positif ini dapat diterapkan kapan saja.
Misalnya, ingin menciptakan suasana romantis, mengatur jadwal makan
malam di luar, bercinta, saling memuji, memerhatikan dan lain-lain yang
sifatnya kejutan.
Spontanitas ini bermanfaat untuk menghindari kebosanan dalam perkawinan.
Lagi pula siapa sih yang tak suka mendapat kejutan menyenangkan? Yang
penting, kejutan tersebut haruslah tulus dan penuh rasa cinta.

10. Selalu mengingat hal-hal terbaik dalam diri pasangan.

Apa saja hal-hal terbaik dalam diri pasangan yang membuat Anda mengambil
keputusan untuk menikah dengannya? Selalu mengingat hal-hal terbaik yang
dimiliki pasangan akan selalu menuntun Anda pada sejumlah kenangan manis
yang tiada habisnya. Selain akan membuatnya merasa berharga di mata
Anda. Ingat, hidup perkawinan tak luput dari dinamika hidup.
Segalanya bisa saja berubah. Namun alasan mengapa Anda dulu begitu
mencintainya akan selalu terpatri dalam lubuk hatinya. Begitu juga
sebaliknya, sehingga kedua belah pihak akan selalu bertekad untuk
menjaga hal-hal berharga tadi dan mempertahankan perkawinan.

Untuk menerapkan 10 tip tadi memang tak selalu mudah, tapi percayalah
kunci-kunci ini yang dapat menyelamatkan perkawinan.

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

Entri Populer