Posts Subscribe comment Comments

Universitas di Asia Semakin Diakui Dunia

TIMES Higher Education-Quacquarreli Symonds (THE-QS), sebuah lembaga pemeringkatan perguruan tinggi (PT) di dunia, pekan lalu meluncurkan hasil survei 200 PT terbaik di dunia. Untuk urutan 10 besar masih didominasi PT dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Seperti tahun lalu, Universitas Harvard masih menduduki urutan pertama. Ini untuk keenam kalinya Harvard bertengger di posisi teratas. Universitas Cambridge (Inggris) berada di urutan kedua dan memaksa Universitas Yale turun satu peringkat ke posisi ketiga. Tahun lalu, Universitas Yale membayangi Harvard. Posisi keempat ditempati University College London, naik dari posisi ketujuh tahun lalu. Posisi berikutnya Imperial College London yang berada di urutan kelima, naik satu peringkat dari tahun lalu. Posisi Imperial College London setara dengan Universitas Oxford yang juga berada di posisi kelima, turun satu peringkat dari tahun lalu.



"Hasil ini menunjukkan Inggris mulai mendominasi lima besar," ujar Presiden Persatuan Universitas di Inggris Steve Smith seperti dilansir dalam laporan THE-QS.
Ada beberapa catatan penting untuk peringkat 100 besar, di antaranya jumlah PT AS yang sebelumnya biasa masuk dalam 100 besar kini menurun. Tahun lalu, THE-QS mencatat 42 PT AS masuk 100 besar, tapi tahun ini hanya 36 PT. Menurut THE-QS, dampak dari pertumbuhan PT di Eropa dan Asia yang mulai menanjak menempatkan mereka di posisi lebih tinggi. Sebanyak 39 PT di Eropa menempati peringkat 100 besar, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya menempatkan 36 PT. Sementara jumlah PT dari Asia yang menempati 100 besar juga meningkat dari 14 PT pada 2008 menjadi 16 PT.
Selain itu, Jepang menempatkan 11 PT-nya dalam posisi 200 besar, tambah satu PT dibandingkan tahun lalu. Jumlah PT Hong Kong juga bertambah satu lagi dalam 100 besar menjadi 5 dibandingkan tahun lalu yang hanya menempatkan 4 PT. Karena itu, menurut Smith, performa sejumlah PT di Asia bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Inggris dan AS di masa depan yang dinilai tingkat persaingannya semakin ketat. "Ini jelas, negara seperti China dan India akan terus berinvestasi dalam sistem pendidikan tingginya. Tapi, itu bukan berarti kita bisa lemah untuk memimpin," tambah Smith. Sementara itu, Direktur Jenderal Russell Group, sebuah lembaga riset intensif PT Wendy Piatt, mengatakan China dan Korea Selatan saat ini secara masif berinvestasi pada lembaga pendidikan tinggi mereka. Artinya, apa yang dilakukan sejumlah PT di Asia menjadi "lonceng peringatan" bagi PT di AS dan Eropa, khususnya Inggris. "Semua negara saat ini harus melakukan aksi di tengah persaingan yang sengit," ujar Piatt. Karena itu, berdasarkan sejumlah laporan lembaga dunia, beberapa negara rival Inggris dan AS terus meningkatkan anggaran pendidikan mereka dengan menggunakan asumsi proporsional produk domestik bruto (PDB). "China telah mengambil alih dalam hal penyediaan anggaran penelitian. Begitu juga dengan Jepang dan Korea Selatan," kata Piatt. Kemudian, Direktur Eksekutif 1994 Group, lembaga riset intensif PT, Paul Marshall mengatakan, saat ini memang sudah saatnya pemerintah negara memiliki target kebijakan di bidang pendidikan. "Hal itu untuk bisa bersaing di tingkat internasional," kata Marshall. Menelisik laporan THE-QS, bagaimana dengan Indonesia? Prestasi Universitas Indonesia (UI) tahun ini bisa dibilang cukup membanggakan. Posisi UI naik 86 peringkat dibandingkan tahun lalu. Saat ini, UI menempati posisi ke-201 dengan total skor 53,4. Tahun lalu, UI berada di posisi ke-287. "Peringkat UI meningkat secara tajam hampir mendekati 200 dunia dibandingkan tahun 2008. Bahkan, pada 2007 UI berada di urutan ke-395," kata Rektor UI Gumilar R Somantri. Sebagaimana UI, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga mengalami kenaikan peringkat cukup tajam, yakni 66 peringkat. UGM menempati posisi ke-250, naik dari posisi 316 tahun lalu. Bahkan pada 2007 UGM berada di urutan ke-360. Prestasi kurang menggembirakan dirasakan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tahun ini posisinya menurun tajam. Tahun lalu, posisi ITB berada di urutan ke-315, kini Kampus Ganesha itu harus puas di posisi ke-351 dengan total skor 39,1. Melihat perolehan peringkat sejumlah universitas di Asia, tidak berlebihan jika Deputy Editor THE-QS Phil Baty mengatakan, sejumlah PT di Asia ibarat raksasa tidur yang mulai bangun. India misalnya, saat ini tengah fokus dalam investasi di bidang riset. Pada 2009, Pemerintah India mengeluarkan anggaran 0,9% dari PDB untuk pengembangan riset. (Koran SI/Koran SI/jri)
Lihat aslinya !

0

Silahkan Tulis Komentar Anda ...

Entri Populer